Sabtu, 30 April 2011

Kisah Seorang Pawang Binatang

Seorang pawang binatang yang lihai tidak akan takut dengan binatang yang buas sekalipun. Hal itu dikarenakan sang pawang memiliki ikatan hati dengan si binatang. Rasa cinta dan sayang yang begitu besar pada setiap binatang yang ditemuinya membuat dia mengerti setiap tingkah laku binatang. Dan dari rasa itulah yang mendorongnya untuk mengenali sifat dan karakter binatang, sehingga seorang pawang dapat diterima di lingkungan binatang.
Pawang binatang bebas bercanda, bercengkerama dan bersenda gurau di hutan belantara dengan binatang-binatang yang buas sekalipun. Dia tidak pernah takut seandainya ada seekor binatang yang sedang tidak mood atau ngambek itu menyerangnya. Dia benar-benar tahu setiap isi hati dan pikiran binatang.

Tapi keberhasilan seorang pawang binatang bukan karena dia bisa menjinakan buat dirinya saja, melainkan apakah setelah dia membawa binatang buas itu keluar dari lingkungannya bisa diterima oleh orang lain dan binatang itu tidak menakut-nakuti orang lain di sekitanya.


Penutup Posting di bulan April 2011
Pisangan Lama III, Jakarta Timur.
(True story: saat ku mengenal wanita penghibur)

Jumat, 29 April 2011

God's Handwriting

God's handwriting yang dimaksud disini adalah hasil karya besar yang telah ditorehkan oleh manusia untuk mewakili kalam-kalam Tuhan dalam bentuk tulisan.
Di Indonesia khususnya, kita mengenal 3 bentuk tulisan yang berbeda, mungkin lebih, tapi saya coba tuangkan dari 3 bentuk tulisan yang sering saya lihat. Jika diperhatikan tulisan-tulisan itu dari pemikiran saya yang dangkal, saya menemukan filosofi tentang makna yang tersirat di dalamnya.
Ketiga bentuk tulisan itu adalah:

1. Huruf Arab (Hijaiyah).
huruf hijaiyah
Penulisan huruf ini dimulai dari kanan ke kiri, filosofi yang saya gambarkan adalah kanan sebagai kebaikan dan kiri sebagai keburukan, dari kanan ke kiri berarti adanya kebaikan menuju keburukan.
Sebagai gambaran lain, manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan yang bersih, suci, baik, tetapi setelah melampaui beberapa masa hingga manusia "dewasa" (gede wawasan) manusia banyak yang melupakan penciptanya. Hati, jiwa dan pikirannya lebih cenderung mengikuti egonya dan lebih condong ke hal-hal duniawi saja.
Mempelajari huruf arab sama halnya mempelajari tingkah laku kita sehari-hari, yang cenderung ke arah negatif. Kalau awalnya kita baik, kenapa berbuat buruk?


2. Huruf Jawa (Aksara Jawa).
aksara jawa
Bentuk tulisan huruf jawa ditulis mulai dari kiri ke kanan, memiliki arti dari keburukan disitu ada kebaikan. Atau dapat digambarkan, setelah manusia menyadari kesalahannya maka ia berusaha merubah dari  hal yang buruk menuju hal yang lebih baik.
Seperti halnya hikayat yang terkandung pada aksara jawa ini, mungkin bagi orang-orang yang mempelajari aksara ini bisa lebih menjelaskan ketimbang saya menuliskannya disini. Saya mencoba untuk belajar lagi dan mulai menghafal urutan huruf-hurufnya.  Ho-No-Co-Ro-Ko Do-To-So-Wo-Lo Po-Dho-Jo-Yo-Nyo Mo-Go-Bo-Tho-Ngo.  

3. Huruf China (Kanji).
huruf kanji
Selain di China, orang-orang dari China yang ada di Indonesia juga banyak yang masih menggunakan huruf kanji, huruf ini digunakan pula di Jepang sebagai salah satu metode penulisan. Menurut berbagai sejarah semua setuju tulisan ini berasal dari China.
Penulisan huruf kanji mengarah dari atas ke bawah, filosofi yang saya temukan disitu adalah adanya petunjuk dari Tuhan yang turun.
Manusia tidak bisa bertemu Tuhan selama manusia itu tidak berbuat baik terhadap sesama dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya bentuk tulisan yang mengarah dari bawah ke atas. Apabila manusia berbuat baik maka Tuhan-lah yang akan menemui kita.
Ada ungkapan yang pernah saya dengar "tuntutlah ilmu sampai ke negeri china" dan saya mengartikan "belajarlah hingga mendapat petunjuk".

Ketiga bentuk tulisan ini memiliki nilai dan unsur seni yang unik untuk dipelajari, dari situlah hal ini saya anggap merupakan petunjuk dan tanda-tanda di dalam kehidupan ini.

Kebaikan dan keburukan akan selalu ada tapi disitu tetap ada petunjuk di dalamnya, seperti yang tergambar dari ketiga tulisan di atas.

Huruf Arab bisa selalu eksis digunakan dalam penulisan sampai sekarang ini, seperti halnya kebaikan selalu dibayang-bayangi keburukan dapat kita perhatikan dimana-mana dan entah sampai kapan.
Huruf kanji juga masih eksis digunakan sampai sekarang dapat digambarkan adanya petunjuk yang selalu datang kepada siapapun yang dikehendaki Tuhan.
Huruf jawa yang digambarkan dari keburukan menuju kebaikan, tetapi huruf itu sekarang sudah jarang digunakan, seolah terlupakan. Apakah karena kenyataan yang digambarkan pada aksara jawa ini masih sulit untuk diwujudkan?

Demikian penulis menuangkan ini dari hasil obrolan ringan sembari ngopi pahit bersama kawan-kawan. Sekali lagi mohon kritik dan saran. Terima kasih.

Pisangan, April 2011
(hasil obrolan: Trisnoaji, Aca, Lasmono dan Alung).

Rabu, 27 April 2011

Indonesia dan Perahu Nuh (bag. 2)

ilustrasi perahu Nuh. (google image)
Untuk mencari kebenaran tentang hikayat atau sejarah bahtera Nuh, para ahli arkeologi bekerja sama dengan ahli-ahli kitab berusaha menggali peninggalan sejarah dan berusaha mencari tahu tentang dimana keberadaan bahtera Nuh yang telah terpendam ribuan tahun lalu.
Dari hasil penelitian yang belum lama ini kita dengar dan lihat para ahli arkeologi dan ahli kitab berhasil menemukan jejak fisik bahtera Nuh, walaupun masih banyak kontroversi didalamnya. Jejak fisik bahtera Nuh itu dikabarkan telah ditemukan di wilayah Turki.
Sebagai orang awam kami patut bersyukur atas penemuan itu dan kita wajib mengucapkan terima kasih kepada para ilmuwan yang telah melakukan penyelidikan atas kerja kerasnya,  karena dengan adanya penemuan itu kita bertambah yakin bahwa Tuhan bukan pendusta. Dan keberadaan Nuh dengan perahu besarnya itu benar ada dan bukan lagi cerita bohong.
Selain wujud nyata, bahtera Nuh juga memiliki bentuk kiasan yang mengandung filosofi tentang suatu kehidupan pada suatu tempat, dimana tempat tersebut menggambarkan sebuah perahu besar yaitu perahu Indonesia.
Seperti yang diceritakan dalam sejarah bahwa selain manusia yang berada di dalam bahtera Nuh disitu juga memuat bermacam-macam jenis hewan. Dapat kita bayangkan betapa penuh sesaknya bahtera Nuh itu ya... 

Ada hal yang dapat kita ambil hikmah dari peristiwa itu. Meskipun di dalam bahtera Nuh penuh sesak dengan semua muatannya, tetapi semua yang ada dalam bahtera Nuh merasa aman, nyaman, tentram dan damai. Kita tidak pernah mendengar adanya gajah yang berkelahi dengan hewan lainnya yang bisa menyebabkan perahu oleng. Kita juga tidak pernah mendengar semut berteriak kesakitan dan mengadu kepada Nuh karena tempatnya dikuasai gajah disana, atau cicak yang berkelahi dengan buaya, juga hewan lainnya yang saling berebutan untuk mendapatkan bagiannya. Hal itu karena Nuh sebagai nahkoda perahu memiliki sifat yang tegas, arif, adil dan bijaksana, sehingga yang satu dengan yang lainnya tidak merasa dirugikan.

Dapat kita bayangkan betapa damainya apabila bangsa Indonesia yang kita gambarkan seperti perahu ini juga demikian. Tetapi kita tidak perlu pesimis jika gambaran tentang perahu Indonesia itu nyata bukan sekedar impian maka kepemimpinan perahu Indonesia yang mencerminkan sifat dan sikap Nuh juga bisa menjadi kenyataan bukan sekedar khayalan. Semua dapat berjalan sesuai aturannya dan  tulisan Bhineka Tunggal Ika yang terpampang di sebuah pita yang dicengkeram pada lambang Garuda Pancasila itu dapat dicerminkan dalam muatan perahu Indonesia. Dengan demikian perahu Indonesia dapat mengarungi samudera nan luas tanpa rasa takut akan tenggelam karena hantaman gelombang. Sehingga pada akhirnya perahu Indonesia bisa selamat  sampai tujuan dan berlabuh di Dermaga Cinta (Cerita Indah Nusantara Tanah Airku).


Pisangan, April 2011
(hasil obrolan: Aca, Alung, Trisnoaji dan Jarwo)

Senin, 25 April 2011

Indonesia dan Perahu Nuh (bag. 1)

ilustrasi gambar diambil dari google images
Setelah di posting sebelumnya saya menggambarkan bentuk kepulauan Indonesia yang menyerupai perahu, maka di posting ini saya ingin menggambarkan beberapa persamaan antara Indonesia dengan bahtera Nuh.
Agak sedikit berlebihan kelihatannya memang apabila ini coba saya tuangkan, tapi seperti itulah salah satu dari beberapa obrolan-obrolan kami yang menyinggung adanya kemiripan antara Indonesia yang kami gambarkan seperti perahu dengan bahtera Nuh.
Kalau kita mendengar sejarah bagaimana dahulu seorang nabi Allah dari keturunan Adam yang bernama Nuh. Membuat perahu bersama para pengikutnya yang setia, masih ingat kan? kalau ada yang lupa silahkan buka kembali kitab-kitab suci masing-masing ya... 
Begitu banyak cacian dan hinaan dari orang-orang yang tidak percaya kepada Nuh, namun Nuh beserta pengikutnya tetap semangat dan penuh keyakinan bahwa dengan bahtera itulah nantinya mereka terselamatkan dari malapetaka yang akan terjadi. Kebenaranpun akhirnya berpihak kepada Nuh dan para pengikutnya yang setia dan patuh kepadanya.
Kemudian setelah malapetaka yang maha dahsyat itu berakhir bahtera Nuh berlabuh di atas "bukit judie" (QS:11:44). Seperti yang belum lama ini diberitakan di berbagai media dari hasil penelitian para ilmuwan yang menemukan kerangka bahtera Nuh di wilayah pegunungan Turki.
Mereka yang sebelumnya berada di dalam bahtera Nuh terdiri dari manusia yang beriman dan binatang-binatang yang selamat akhirnya memulai kehidupan baru di bawah kepemimpinan Nuh. Mereka beranak pinak dan mulai mengisi kekosongan bumi kala itu. Manusia dan juga binatang-binatang yang berpasang-pasangan meneruskan komunitas dan habitatnya. Mengolah bumi dan menata peradaban hingga semakin maju dan menyebar ke penjuru-penjuru dunia lainya.
Berjalannya waktu dan setelah kemudian Nuh tiada mulailah terjadi penyimpangan-penyimpangan dan melalaikan ajaran-ajaran Nuh dan nabi-nabi terdahulu.

Lalu bagaimana dengan perahu Indonesia?

Sedikit saya gambarkan sejarah dalam mencapai kemerdekaan Indonesia dahulu para pejuang dengan gigih dan penuh keyakinan membangun dan memperjuangkan Nusantara dari penjajahan, sama halnya semangat dan keyakinan Nuh beserta pengikutnya dikala membangun bahtera. Dan setelah Indonesia merdeka dan  kemudian ditinggalkan oleh para pejuang yang terdahulu apa yang terjadi sekarang ini? disini penulis tidak perlu menceritakan secara gamblang karena semua itu ada dalam isi pikiran masing-masing yang baca tulisan ini.
Di dalam sejarah bahtera Nuh sekarang ini telah menjadi nyata apabila digambarkan dengan perwujudan bahtera Indonesia yang kita tumpangi ini. Berbagai ragam manusia juga binatang-binatang yang ada di duniapun ada di Indonesia. Selain bangsa Indonesia pandai membuat perahu juga dari nenek moyang bangsa Indonesia yang dikenal sebagai pelaut.

Begitu banyak yang ingin saya ceritakan dari obrolan-obrolan kami tentang Indonesia dan bahtera Nuh. Mudah-mudahan ini bisa menjadi renungan bersama. Kelanjutan bacaan ini dapat dilihat di Indonesia dan Perahu Nuh (bag. 2).


Pisangan, April 2011
(hasil obrolan: Alung, Lasmono, Aca dan Trisnoaji)

Jumat, 22 April 2011

Perahu Indonesia

Indonesia dalam bentuk perahu
Seperti yang terlihat pada peta yang menggambarkan wilayah nusantara ini, dapat diambil berbagai macam pengetahuan dari yang bersifat ilmiah maupun filsafah. Misteri yang terkandung di dalam kepulauan Indonesia ini sangat beragam untuk diperbincangkan.

Jika diperhatikan dengan pandangan mata yang sedikit juling, disitu akan terlihat bentuk kepulauan Indonesia mirip atau menyerupai bentuk sebuah perahu.

Bagaimana kepulauan Indonesia ini dibahas dari bentuk perwujudannya?

Berikut beberapa gambaran tentang bentuk pulau-pulau di Indonesia:

Pulau Sumatera (andalas) sebagai haluan perahu yang terdepan dicerminkan dari orang-orang sumatera yang identik dengan karakter yang keras dan memiliki pengetahuan untuk memecahkan gelombang samudera kehidupan di Indonesia dalam hal politik dan hukum.

Pulau Jawa sebagai badan perahu (dek) dicerminkan sebagai tempat keberadaan Nahkoda dan ABK kapal yang membawa Perahu Indonesia menyeberangi samudera. Itu dapat dilihat dari pusat lembaga pemerintahaan yang berada di pulau Jawa.

Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebagai baling-baling atau dayung yang mendorong dan menghantarkan Perahu Indonesia ke samudera luas (dunia internasional). Seperti kita tahu, pulau Bali dan Nusa Tenggara dikenal oleh dunia internasional melalui keindahan panorama dan ekosistemnya.

Pulau Kalimantan (borneo) sebagai layar Perahu Indonesia yang memiliki fungsi menjaga keseimbangan perahu di tengah-tengah kerasnya gelombang samudera. Melalui sumber daya alam yang terdapat di pulau tersebut ikut menunjang perekonomian Indonesia.

Pulau Sulawesi (selebes) sebagai tiang bendera dan Maluku sebagai bendera perahu Indonesia. Sebagai gambaran apabila kita yang berada di daratan ketika melihat perahu di tengah lautan, maka yang terlihat pertama adalah bendera dan tiang perahu. Bila ditarik dari sejarah dahulu Maluku merupakan wilayah Indonesia yang pertama kali menarik perhatian bangsa-bangsa asing untuk bisa menguasai wilayah tersebut karena memiliki "buah emas" (rempah-rempah) yang merupakan kekayaan alam Indonesia.

Pulau Irian sebagai buritan sekaligus tempat menyimpan barang-barang bawaan perahu sebagai kebutuhan-kebutuhan bagi penumpang perahu. Sebagai perwujudan pulau Irian memiliki kandungan sumber daya alam yang berlimpah baik dari segi pertambangan maupun dari segi lainnya.

Pulau-pulau kecil lainnya merupakan satu kesatuan dari badan perahu yang turut menjadikan elok dan gagahnya bahtera Indonesia. Gambaran lain mengenai kepulauan Indonesia sebagai perahu adalah karena Indonesia merupakan wilayah maritim yang dikelilingi samudera.

Sebagai kesimpulan, wilayah kepulauan Indonesia yang berbentuk perahu merupakan kendaraan rakyat Indonesia dalam mengarungi samudera yang luas menuju kemakmuran bangsa Indonesia. Sungguh semua itu adalah tugas kita bersama sebagai penduduk "Perahu Indonesia" untuk saling menjaga agar perahu tidak karam.


Artikel terkait:

Aku dan Ayam

(gambar diambil dari google image)
Cerita ini adalah Fiksi (FIKiran SI penulis) jadi jangan didebatkan ya..

Ketika sedang berjalan aku melihat seekor induk ayam dan beberapa anaknya tengah mencari makan. Saat mereka asyik makan, tiba-tiba datang seekor anak ayam dari induk lain yang entah ditinggal kemana oleh induknya. Anak ayam itu ikut mengambil bagian untuk mendapatkan makanan.

Bercinta

Duhai dzat nan bertahta di singgasana sukma
Baluri jiwa dengan cinta
Setubuhi raga dengan rasa
Agar aku dapat melahirkan bintang dari rahim suci

      Bukan bulan yang nampak mempesona
      Tapi terlahir dari kemaluan
      Bukan mentari yang nampak menerangi
      Tapi terlahir dari nafsu birahi


(Aca)
____________________________________________________

Aku dan Diri-Mu

Wahai pujaan hati...
Di dalam lidahku ada nama-Mu
Di dalam telingaku ada suara-Mu
Di dalam hidungku ada aroma-Mu
Di dalam mataku ada pandangan-Mu

      Wahai pujaan hati...
      Di dalam tanganku ada genggaman-Mu
      Di dalam kakiku ada langkah-Mu
      Di dalam tubuhku ada dzat-Mu
      Di dalam tingkahku ada sifat-Mu

Wahai pujaan hati...
Di dalam Syirku ada kenikmatan-Mu
Di dalam jiwaku ada bayangan-Mu
Di dalam hatiku ada ruh-Mu
Di dalam hidupku ada kuasa-Mu

(Aca)
___________________________________________________

Kusebut Nama-Mu

Kusebut Nama-Mu...
Pada kedalaman sukma
Menggema bak hardik sang raja murka
Menggedor dinding raga membangkitkan hati yang nyaris mati
      
       Kusebut Nama-Mu...
       Diantara gemuruhnya suara kehidupan
       Meski tak terdengar namun mampu mendongkrak rasa
       Tuk terangi jiwa

Kusebut Nama-Mu...
Pada setiap waktuku
Saat duduk dan berdiri
Saat tidur dan dalam mimpi

       Kusebut Nama-Mu...
       Hingga aku tak lagi mampu
       Membedakan antara Kau dan aku

Kusebut Nama-Mu...
Kusebut Nama-Mu...
Kusebut Nama-Mu...

(Aca)
_____________________________________________________

Rabu, 20 April 2011

Jaring Laba-Laba

(gambar diambil dari google images)

Malam sudah larut tapi berhubung perut kosong matapun masih sulit terpejam, akhirnya sepakat dengan teman-teman jalan-jalan mencari makanan di luar. Malam itu aku sengaja jalan-jalan dengan teman-temanku sekedar me-refresh otak setelah seharian bekerja. Di wilayahku sendiri dikala malam sebenarnya tidak sedikit yang menjual jajanan dipinggir-pinggir jalan apalagi di Jl. Balai Pustaka Timur Rawamangun berbagai macam makanan ada disitu. Tapi malam itu kami ingin mencari makanan yang lain dari yang biasa ada di wilayah tersebut.

Bahagiakah Anda


Orang yang paling bahagia adalah orang yang mendapatkan apa yang diidam-idamkan, selain mendapatkan dia juga dapat merasakannya.
Seperti sedikit contoh:
Orang yang begitu ngeFans dengan bintang idola yang juga sedang digandrungi oleh semua masyarakat hendak berkunjung keliling kampung, sudah barang tentu orang itu akan sangat menantikan kedatangan bintang idolanya. Walaupun sekedar melihat dari jauh orang itu akan senang dan merasa bahagia karena dapat melihat secara langsung tidak hanya melihatnya di layar televisi.
Ketika idolanya datang dia akan berebut dengan yang lainnya untuk bisa melihat lebih dekat kadang tak peduli terkena sikut kanan kiri. Setelah dapat melihat dari dekat dan bintang idolanya itu menyambut, mengulurkan tangan dan mengajak salaman, rasa bertaburan seribu bunga mungkin lebih seolah itu memenuhinya, apalagi diberi oleh-oleh entah itu ciuman, bunga, topi, kaos atau apapun yang dimiliki bintang idolanya itu diberikan padanya. Wuuiiiihhhhh... seperti apa kira-kira yang dirasa orang itu ya???

Lalu bagaimana orang yang kurang beruntung (tidak bahagia)?
Orang yang tidak bahagia adalah kebalikan dari orang yang bahagia. Orang itu lebih sering mendapatkan kekecewaan bahkan terkadang lebih cenderung putus asa dan tidak mau lagi mencoba untuk bisa mendapatkan apa yang diidam-idamkan.

Namun yang lebih penting adalah bagaimana cara meluapkan rasa kebahagiaan dan kesedihan itu agar tidak menjadikan lupa segalanya.

Jumat, 15 April 2011

Bentuk Ka'bah Mulai Mengecil

Ka'bah (gambar diambil dari google image)
Sebagaimana kita ketahui bahwa Ka’bah dijadikan sebagai kiblat bagi umat muslim di seluruh dunia. Bangunan-bangunan masjid dan mushola di wilayah timur Ka’bah didirikan mengarah ke barat sedangkan yang di wilayah barat Ka’bah diarahkan ke timur. Begitu juga untuk wilayah-wilayah yang berada di sebelah utara maupun selatan semua diarahkan ke Ka’bah (kiblat).

Tidak jarang sering kita temui pada bangunan-bangunan selain masjid yang juga memberikan tanda arah kiblat, seperti di rumah sakit misalnya.

Namun sekarang ini banyak diantara kita yang secara sengaja atau tidak disengaja mulai memalingkan wajah kita ke arah selain Ka’bah yang berupa bangunan berbentuk kotak persegi dan besar  yang berada di Mekkah itu. Kiblat kita justru lebih sering mengarah ke bentuk “ka’bah” yang lebih kecil dan lebih menarik perhatian kita disaat gema suara adzan berkumandang, seperti:  radio, televisi, computer, laptop, handphone  dan lain sebagainya yang berbentuk kotak.

Mengapa demikian?

Hal ini sering kita perhatikan dalam keseharian kita, disaat waktu shalat tiba justru acara-acara seperti di televisi justru lebih menarik perhatian kita dan banyak yang kemudian menjadi terpaku di depan televisi daripada menunaikan ibadah shalat dan mengarahkan wajah kita ke kiblat.

Ka’bah dan televisi juga sama-sama kotak!!! bukankah kalau yang terjadi seperti itu televisi bisa dijadikan analogi sebagai kiblat?! Lalu bagaimana dengan bentuk kotak lainnya yang bisa mengalihkan ibadah sholat?

Fenomena yang terjadi sekarang ini terkadang sungguh memprihatinkan, disadari ataupun tidak disadari kiblat kaum muslim mulai berubah bukan lagi ke Ka’bah yang berada di Mekkah, tetapi sudah mengarah ke hampir setiap sisi tempat kita berada, bahkan yang bisa kita kantongi.

Mudah-mudahan apabila hal ini terjadi pada diri kita, di luar salah dan benar kita mendapat ampunan Tuhan atas kebodohan kita yang disadari maupun tidak disadari.

(trisnoaji)

Kamis, 14 April 2011

Setandan Pisang bukan Setan dan Pisang

Setandan Pisang merupakan dua kata yang tidak terpisahkan, kalau dipisah-pisah bisa jadi Setan dan Pisang dong...
Kita bahas antara Setandan Pisang dengan Setan dan Pisang yukk....
Setandan Pisang merupakan seuntai pisang dalam satu tandan, sedangkan Setan dan Pisang merupakan kata yang menggambarkan tentang dua makhluk ciptaan TUHAN.

Senin, 11 April 2011

Istilah Baru Mesin Pencarian Google

Malam minggu, 9 April 2011
Setiap malam minggu, waktuku sering aku habiskan dengan ngumpul sama temen-teman di tempat yang menurutku adalah tempat yang paling damai, sejuk dan tidak membosankan di wilayah Jakarta Timur, tepatnya di Basecamp SetandanPisang Jl Pisangan Lama 3.

Di tempat itu, aku sering lupa waktu, lupa kesedihanku, lupa hutang-hutangku dan yang paling parah terkadang aku lupa anak istriku, hihihihi... berjuta maaf buat anak & istriku tercinta, tapi aku selalu sayang kalian.

Seperti biasa, obrolan-obrolan ringan ngalor ngidul selalu saja mendapatkan sesuatu yang membuatku ingin mencurahkan di blog ini.

Malam itu, aku dan temen-temenku ngobrolin seputar teknologi. Mulai dari teknologi industri, teknologi komunikasi, teknologi informatika, dll.

Ngomongin soal teknologi, hampir semua orang juga tahu tentang komputer, internet dan mesin pencarian google. Kalau kita pengin tau apa saja tinggal buka internet.

Mungkin ada diantara kita yang sering bilang cari saja di mbah google maka dunia seisinya bisa dibuka, dan itu sudah terbiasa kita dengar. Tapi malam itu kami menemukan istilah baru untuk mesin pencarian terbesar dan terlengkap itu. Kami menyebutnya GUGEL atau singkatan dari Gue Gelar, apa yang kalian mau semua digelar disitu, hehehe.... apa mungkin dulu yang bikin Google pernah main ke Indonesia kali ya?, kok bisa pas, hahaha...

Maklumlah kita menyebut seperti itu karena kita memang kurang fasih dalam bahasa bule, jadi dipas-pasin aja tuh istilah google.

Aku dan temen-temenku yang kurang ngerti benar tentang IT cuma manggut-manggut (mengangguk) aja seolah setuju, padahal nggak paham. :D

Kira-kira yang punya google marah nggak ya?

Minggu, 10 April 2011

Mutiara Kata

  • Orang bodoh bukanlah orang yang tidak tahu, melainkan orang yang melalaikan pengetahuannya. (Aca)
  • Orang pandai bukanlah profesor, insinyur atau dokter dan bukan pula orang yang dapat mengatasi masalah. Orang pandai adalah orang tidak bodoh. (Aca)
  • Orang kaya bukanlah yang banyak harta melainkan orang yang mampu menolong orang miskin dengan hartanya.
  • Kebanyakan orang lebih pandai merusak dirinya sendiri dan orang lain dari pada menjaga dan memelihara. (Aca)
  • Jarak antara hati dan akal pikir bisa lebih jauh dari jarak langit dan bumi, tetapi bisa juga lebih dekat dari jarak antara urat nadi dan darah. (Aca)
  • Hati itu bisa lebih lembut dari buih air di lautan tapi bisa lebih keras dari intan. (Aca)
  •  Pertentangan hati dan jiwa akan berdampak pada kerusakan raga. (Aca)
  • Kesabaran jangan dibatasi karena kesabaran merupakan anugerah yang dapat dinikmati. (Aca)
  • Kuasai dirimu seperti Tuhan menguasai alam semesta. (Aca)
  • Tidak akan bermanfaat sebuah kitab suci tanpa adanya pengamalan. (Aca)
  • Cinta memiliki kekuatan yang dapt membuat perubahan fisik dan psikologis seseorang, menjadikannya lebih baik atau lebih buruk. (Aca)
  • Kehidupan itu ada di dalam dada, bila suasana di dalam dada tenang hidup pun akan tenang. Bila suasana dalam dada penuh sesak gelombang perasaan maka pertanda hidup itu memiliki banyak masalah. (Aca)
  • Kesempurnaan hidup adalah kemampuan diri untuk melepaskan cinta dan menggantikan dengan kebajikan. (Aca)
  • Manusia tercipta bukan hanya berasal dari api, angin, air dan tanah. Manusia tercipta dari kehendak Sang Pencipta, sedangkan api, angin, air dan tanah hanya bahan bakunya saja atau usul. (Aca)
  • Hidup adalah sebuah perjalanan yang sedang kita lalui. Dan diri ini adalah kendaraannya. Karena itu pilihlah jalan hidup yang bagus. Hindari lubang dan benturan. Jika lubang itu harus dilalui dan benturan telah terjadi, maka lewatilah lubang itu dengan perlahan dan penuh perasaan serta selesaikanlah benturan itu dengan cara yang arif dan bijaksana jangan dengan emosi. (Aca)
  • Keyakinan pada kemampuan diri sendiri bukan suatu kesombongan, melainkan jalan menuju kesuksesan.

Jumat, 08 April 2011

Setandan Pisang 2

Malem jum'at, 07 April 2011.
Aku ngumpul sama temen-temen di Pisangan Lama 3 Rawamangun, Jakarta Timur. Seperti malam-malam biasa sembari ngopi dan makan gorengan pisang dengan obrolan ngalor ngidul gak pake aturan. Sesekali kami selingi canda tawa yang sedikit berlebihan, tapi tanpa saling mengolok-olok loh..
Malam itu ada topik obrolan yang menurutku gak sekedar biasa dari malam-malam sebelumnya. Dan itu membuatku ingin menambah tulisan di blog ini dengan judul yang sama dengan posting pertamaku (Lihat: Setandan Pisang) karena memang masih ada hubungan, makanya aku bikin episode kedua untuk judul ini.

Masih ngebahas seputar pisang nih...
Karena memang dasarnya suka sama gorengan pisang setiap kali ngumpul selalu beli atau kadang bikin sendiri gorengan pisang buat jaburan (cemilan). Obrolan yang awalnya entah dimulai dari hal apa tiba-tiba mulai ngobrolin tentang apa yang sedang dijadiin jaburan itu.

Pisang dalam bahasa inggris banana, gedang dalam bahasa jawa, memiliki kandungan tiga jenis gula alami, yaitu: sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Hemmm... pantesan waktu habis makan pisang terus minum -minuman yang manis jadi kurang terasa manis, mungkin karena kalah sama manisnya pisang kali ya... Tapi disini juga bukan mau ngebahas tentang kandungan atau manfaat pisang apalagi kasih tau jenis-jenis pisang. Tentu sudah banyak artikel yang memuat tentang itu yang bisa dicari dimana-mana. Aku sadar betul kalau aku bukan pakarnya.

Setandan Pisang terdiri dari dua buah kata yang teruntai dalam satu kalimat, dan setiap orang bilang setandan maka yang ada dalam benak mereka langsung terpikir pada pisang.
Memahami tentang pisang juga dapat dijadikan amsal dalam keseharian kita, *nah, ini yang akan  dibahas..
Setandan pisang memiliki filosofis bagi hidup dan kehidupan manusia. Silsilah (susunan) manusia  tercipta diawali dari JANTUNG (yantung: Yang Tunggal). Yang Tunggal dapat diartikan yang esa atau TUHAN.
Dari jantung pisang kemudian terkelupas dan tumbuh calon buah pisang yang kecil berwarna putih , seperti halnya manusia yang baru lahir ke dunia masih suci, bersih, tanpa dosa. Kemudian mulai tumbuh buahnya bertambah dan tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Manusia sebagai makhluk sosial yang dapat digambarkan dengan berkelompok-kelompok. Ada  kelompok yang besar-besar dan juga yang kecil. Tingkat kematangan tidaklah bersamaan walaupun itu dalam satu sisir.

Wuiihhh... bicarain soal pisang seolah nggak ada habisnya...

Dari hasil obrolan ngalor ngidul tentang pisang aku bisa mengambil banyak pelajaran yang bisa aku serap. Semua amsal tentang pisang yang diobrolin di malam jum'at itu akan dibahas di episode Setandan Pisang 3. jangan lewatkan ya.... hemm... Lalu bagaimana dengan anda memahami pisang?? please comment.. di posting ini, pemahaman anda tentang pisang juga akan diterbitkan di episode Setandan Pisang 3 loh..

Pesan penulis:
Jadilah seperti pisang dalam satu tandan, walaupun becicing (pisang yang kecil di ujung tandan) akan tetap dihargai satu tandan, tapi kalau  terpisah dari tandan maka akan cepat busuk dan pisang yang kecil jadi tidak berarti, dibuang sayang dimakan kurang enak. Itulah gunanya kebersamaan dalam satu kelompok.

Dan ingatlah pada pisang ketika meninggalkan tandannya, ia dikuliti.

Rabu, 06 April 2011

Contact

Phone :
    Home   : +62 21 46345563
    Mobile  : 0878 878 000 63

Email :

Social Network :

About Me

Trisnoaji
Panggil saja aku becicing...
Karena aku hanya ibarat salah satu dari sekian banyak pisang yang tergantung dalam satu tandan.
Aku dilahirkan 25 Mei 1982 di kota Gombong - Kebumen - Jawa Tengah - Indonesia. Ibuku dari Solo - Jawa Tengah dan Bapakku dari Gombong - Jawa Tengah. Aku dibesarkan di tempat yang sama dimana aku lahir, mengenyam pendidikan yang tidak terlalu tinggi dan setelah  merasa dewasa aku merantau ke kota Jakarta. Aku hanya seorang pegawai di suatu perusahaan swasta. Tempat tinggalku sekarang di wilayah Jakarta Timur.
Dalam pergaulan dengan siapa saja tanpa memilah-milah. Aku punya base camp di daerah Rawamangun tepatnya di Pisangan Lama III, dimana sering aku jadikan tempatku belajar mengenali hidupku. Dari situlah aku sering mendapatkan pemahaman-pemahaman tentang perjalanan hidupku.


Keluarga SetandanPisang:


- Bang Aca, Sumedang-Jawa Barat, (penyair) bantu penambahan isi posting, puisi, dll.
- Bang Alung, Pemangkat-Kalimantan Barat, menambahkan istilah-istilah dan idenya yang gokil.
- Mas Lesmana, Pasar Rebo-Jakarta, memberi saran, ide-ide dan pembuatan judul posting blog.
- Mas Supri, Pisangan Lama-Jakarta, memberi input yang positif dan penyedia tempat musyawarah.
- Mas Jarwo, Pulo Jahe-Jakarta, selalu menemani dan berbagi.
- Nizar Ikbal, Pulo Jahe-Jakarta, selalu siap menyuguhkan kopi pahitnya.
- Gendi, Brebes-Jawa Tengah, selalu siap dengan jaburannya dan banyolannya yang gokil.
- Nophal, Malang-JawaTimur, meramaikan dan nyebarin blog, kreatifitasnya selalu dinantikan.
- Istri dan Anakku, sebagai sumber inspirasi dan selalu memberikan spirit.

Setandan Pisang

gambar diambil dari google image
Kalau kita beli buah-buahan di pasar atau toko buah dimanapun tentunya kita bisa memilih buah yang segar, enak, penuh gizi dan tentunya yang murah meriah. Terkadang kita memilah-milah semua yang ada di keranjang toko buah itu sampai-sampai si penjual cemberut, melihat semua pisangnya hanya dipegang-pegang.

Seperti halnya, kalau beli  satu buah pisang tentu kita memilih yang besar-besar, masih segar, manis rasanya, dll. Tapi, kalau beli pisangnya satu tandan tentu tidaklah semuanya mendapat yang besar dan pasti ada juga yang kecil.

Kita juga tidak bisa menukar yang kecil dalam setandan supaya diganti dengan yang besar, bisa marah-marah tuh yang jualan...

Waduh.. aku mau bicarain apaan sih ini.. koq malah jadi ngelantur..
Oh ia, intinya ibarat pepatah "bersatu kita teguh, bercerai berai kita runtuh" seperti pisang dalam setandan kalau kita potong-potong (preteli) yang kecil-kecil pasti jadi kurang berguna dan kita hanya memilih pisang yang besar-besar saja. Tapi, kalau masih dalam satu tandan yang kecil maupun yang besar tetap berharga. Disinilah letak persamaan derajat dalam setandan pisang.

Jadi... kalau kita merasa kecil, kurang berarti, tidak dipandang, minder, gabung saja kedalam "setandanpisang", pasti akan dihargai.

Salam-salam-salim.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms