Jumat, 25 November 2011

Ketika Tertidur Saat Jam Istirahat (mimpi seorang karyawan)

Rasa kantuk yang super dahsyat menyerang, ini tidak seperti biasanya, dengan perlahan saya rebahkan kepala di atas meja kerja dan tidak lama akhirnya terlelap.

Tiba-tiba nada dering dari pesawat telepon begitu keras menghentikan mimpi, ketika melirik jam di handphone sudah menunjukan waktu istirahat selesai, segera saya beranjak melanjutkan kegiatan rutinitas sebagai pekerja. Dengan mencoba mengumpulkan semangat, saya mencoba memikirkan mimpi yang baru saja saya alamai.
Dalam mimpi itu saya melihat ada seorang karyawan yang sangat rajin, sebut saja namanya Cokro, yang sedang memunguti sampah yang berserakan didepan kantornya.

"Hai Mas Cokro, wahh.. rajin bener pagi-pagi sudah munguti  sampah, bukankah urusan sampah sebenarnya sudah ada petugasnya sendiri?" tanya saya. Sambil tersenyum dia menjawab "Dari rumah saya hanya berfikir apa yang bisa saya perbuat untuk perusahaan ini, mas" jawabnya sambil tersenyum. Selesai membereskan sampah kemudian dia mengambil kertas dan menulis. "Apa itu laporan kerja Mas Cokro?" tanya saya. "Bukan mas, saya mencoba menyampaikan ide melalui angket ini kepada perusahaan bahwa di depan kantor perlu disediakan tempat sampah, karena saya lihat tidak ada tempat sampah, mungkin itu sebabnya banyak sampah berserakan." jawabnya. "Wahh.. bagus itu, ehh.. ngomong-ngomong dengan memberikan ide itu ada kompensasinya kah? tanya saya. "Tentu saja ada mas.." jawabnya sambil tersenyum.

***
Hemm.. apabila setiap karyawan diberikan motifasi untuk merasa memiliki dan diberi kebebasan untuk menyumbangkan dan mengembangkan ide yang positif tentang kenyamanan, keamanan, keselamatan, benda kerja, fasilitas kerja dll. Selain itu karyawan juga diajak untuk berkompetisi atau diwajibkan memberikan ide, walaupun tidak harus bisa mengolah atau mengembangkan ide itu minimal bisa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat, saya yakin dengan begitu existensi perusahaan adalah jaminannya.

Setiap karyawan, saya yakin akan selalu berusaha memberikan yang terbaik, tentu semua itu apabila dibarengi dengan kompensasi yang jelas. Dengan begitu perlu ada satu bagian didalam perusahaan itu yang dijadikan biro untuk menyalurkan, menyampaikan dan mengolah hasil pemikiran atau angket dari ide-ide karyawannya. Hal ini tentu saja berlaku untuk semua karyawan bukan hanya menjadikan peringkat atasannya saja.

Biro itu yang mempelajari, mencari tahu dimana obyek yang perlu dikembangkan dari ide-ide karyawan, tentu dengan mempertimbangkan baik buruknya. Apabila itu perlu dijadikan project, apakah kos yang dikeluarkan sesuai dengan hasil atau nilai manfaatnya kah? itu harus dipikirkan. Dan jika itu bermanfaat, maka karyawan pencetus ide boleh mendapat insentif dari perusahaan. Besarnya insentif tentu disesuaikan juga dengan nilai manfaat dari ide tersebut.

Apabila hal ini dapat direalisasikan oleh semua perusahaan yang ingin berkembang tentu tidak ada karyawan yang sempat tidur siang seperti saya :D

Jumat, 18 November 2011

Jangan Pindahkan Kursi di Rumah Si Buta

gambar diambil dari Google Image
Banyak alasan mengapa seseorang enggan untuk memulai hal baru, salah satunya yaitu karena sudah merasa nyaman atau puas dengan kondisi yang sedang dihadapi.

Apabila seseorang sudah merasa cukup puas dengan habitnya, maka akan sulit untuk diajak berubah. Seperti halnya ketika kita mampir ke rumah si buta dan ada suatu barang yang berada di rumahnya lalu kita pindahkan, tentu si buta itu akan kesulitan untuk mencarinya, setelah kita beritahu maka ia harus menyesuaikan diri untuk membuatnya kembali terbiasa.

Awal menghadapi hal yang baru setiap orang akan mengalami kesulitan, dan apabila seseorang itu dengan alasan malas, maka tidak akan sanggup melewati perkembangan jaman.

Butuh penjelasan yang mudah dipahami agar seseorang bisa menerima dan tidak lari menjauh dari hal baru.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms