Selasa, 04 Maret 2014

Senyum Di Balik Jendela

ilustrasi bercermin
Aku letakkan secangkir kopi diatas lantai tampatku selonjoran di ruang depan. Di ruang itu tidak ada meja, sofa ataupun bufet yang terpajang, hanya lantai dan tanpa permadani menyelimuti, itulah kenapa aku hanya menyebutnya ruang depan bukan ruang tamu.

Dengan terus senyum-senyum sendiri aku mencoba menyalakan pemantik, lalu sebatang rokok disela-sela jariku itu pun terbakar.

Aku kembali tersenyum sambil menghembuskan asap dari mulutku.

Bukan karena tidak ada sebab mengapa aku senyum-senyum sendiri. Senyumku itu, karena melihat ada seorang perempuan cantik sedang bergaya didepan jendela rumahku sambil merapihkan rambutnya yang hitam panjang dan tidak berantakan.

Kaca jendela rumahku memang gelap (Rayben), jadi si perempuan itu tidak sadar kalau sewaktu dia ngaca sebenarnya ada orang memperhatikannya dari balik jendela yang dianggapnya seperti cermin.

Bukan sekali itu saja jendela rumahku menjadi sasaran orang yang kebetulan lewat depan rumah, itu seringkali terjadi.

Yang membuatku tersenyum antara geli dan malu, karena aku mengingat, terkadang aku juga melakukan hal yang sama seperti orang-orang itu ketika ada cermin gratis.

Diluar, banyak sekali cermin gratis yang bisa dipakai buat bercermin selain di Fitting Room, seperti; kaca spion, kaca mobil, kaca-kaca pertokoan, layar handphone, dan masih banyak lagi.

Sedangkan bagi orang yang hobinya bercermin, dia dapat menggunakan alat apa saja yang penting dapat memantulkan gambar dirinya, bahkan genangan air hujan pun bisa buat bercermin.



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms