Apa kamu termasuk orang yang suka merubah waktu dengan cara mempercepat jam dari waktu normal?
Biasanya, orang yang mempercepat waktu, melakukannya dengan cara menambah sekitar 5-15 menit dari waktu normal, lalu apa tujuannya?
Kebanyakan orang yang melakukan hal tersebut memiliki alasan supaya tidak telat ketika akan melakukan aktifitasnya. Termasuk saya yang juga pernah melakukan hal itu, dengan alasan yang kurang lebih sama.
Awalnya, saya mempercepat jarum jam demi untuk membangunkan tidur anak di pagi hari. Dengan menunjukan jarum jam yang lebih cepat, maka anak akan lekas bangun dan bergegas untuk mandi serta mempersiapkan segala keperluan sekolahnya. Cara itu ternyata lumayan efektif untuk membangkitkan emosional anak. Ketika saya bilang "ayo bangun, sudah siang nih!" anak yang kemudian melihat jarum jam langsung beranjak.
Tapi, itu namanya bohong ya?
Nah, di luar kebohongan atau tidak, salah atau benar, kalau menurut pakar yang juga seorang motivator, Mr Tanadi Santoso hal tersebut pernah dibahas di facebook page nya.
Menurutnya, ketika kita memandang jam tangan kita, maka yang memandang itu adalah mata, yang dibaca kedalam otak kita. Didalam otak kita, ada otak emosional dan otak rasional.
Otak emosinal kita selalu lebih cepat bereaksi dan lebih mudah mengubah pemahaman menjadi tindakan, sedangkan otak rasional kita agak lamban dalam bereaksi. Sehingga saat kita merasa hampir terlambat, karena jam telah dimajukan, langsung kita melompat dan bergerak karena terkejut itu. Setelah otak rasional kita yg lebih lamban memahami kembali, baru kita merasa “Untung sudah dipercepat jam tangannya."
Demikian kenyataan yang biasa terjadi disekitar kita, jadi bagaimana menurutmu?
Nah, di luar kebohongan atau tidak, salah atau benar, kalau menurut pakar yang juga seorang motivator, Mr Tanadi Santoso hal tersebut pernah dibahas di facebook page nya.
Menurutnya, ketika kita memandang jam tangan kita, maka yang memandang itu adalah mata, yang dibaca kedalam otak kita. Didalam otak kita, ada otak emosional dan otak rasional.
Otak emosinal kita selalu lebih cepat bereaksi dan lebih mudah mengubah pemahaman menjadi tindakan, sedangkan otak rasional kita agak lamban dalam bereaksi. Sehingga saat kita merasa hampir terlambat, karena jam telah dimajukan, langsung kita melompat dan bergerak karena terkejut itu. Setelah otak rasional kita yg lebih lamban memahami kembali, baru kita merasa “Untung sudah dipercepat jam tangannya."
Demikian kenyataan yang biasa terjadi disekitar kita, jadi bagaimana menurutmu?