Selasa, 12 Juli 2011

My Grandpa In Memoriam

Makam Ahmad Sumeri.
Kamis, 07 Juli 2011 M, pukul 22.15 WIB atau Jum’at Pahing, 06 Ruwah 1944 pada kalender Jawa, seorang laki-laki tua yang selalu aku kagumi, hormati dan sangat aku banggakan dari sebuah desa kecil di Kabupaten Kebumen itu menyampaikan pesan, bukan dengan ucapan yang keluar dari bibir beliau, atau SMS yang dikirim melalu hand phone beliau, bukan juga surel atau faximile yang aku terima dari beliau, melainkan dengan bahasa alam yang membuat dadaku sesak, nafasku tertahan dan air mataku seolah tak dapat kubendung. Beliau mengabarkan melaui hening yang menyelimuti malam, menyebar pada setiap rumah keluargaku. Pesan estafet itupun sampai ke Jakarta dan aku terima.
Rasa kurang percaya dengan apa yang terjadi, aku pun memastikan pada kerabat-kerabatku, benarkah kakek sudah meninggal dunia? “Iya tris, simbah meninggal dunia” kata kerabatku. Seketika pikiranku kosong untuk beberapa detik dan setelah sadar segera kulanjutkan pesan estafet itu kepada seluruh kerabatku yang di Jakarta.
Aku merupakan cucu pertama dari anak tertua kakekku, sebagai seorang cucu yang selalu diperhatikan aku sungguh merasa kehilangan. Betapa tidak berdaya aku mendengar kabar itu, tanpa daya bibirku tertatih mengucap kata pada sang maha kuasa “Aku mohon kabulkanlah doaku Tuhan”. Doa yang tak terucap dari bibir dan hanya kedalaman hati yang tahu itu aku amini.
Turisno Urip Santoso bin Ahmad Sumeri dan keluarga
Kakek bernama Ahmad Sumeri bin Krama Prawira bin Yasa Manawi, memiliki buyut bernama Setoaji bin Sutrisno Aji bin Turisno Urip Santoso bin Ahmad Sumeri. Kakek meninggalkan 5 anak, 16 cucu, 3 buyut. Kami hanyalah keluarga kecil di kampung itu, namun hampir satu kampung setiap orangnya merasa sudah menjadi bagian dari keluarga kami, terbukti dengan banyaknya kerabat dan tetangga yang turut hadir mengikuti acara pemakaman kakek.
Keluarga, kerabat dan tetangga berdoa untuk almarhum
Sembah sujud dari cucumu mbah.. semoga kasih sayang Tuhan menuntunmu melewati jalan terang menuju alam salam. Kepada yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan keimanan, serta kepada seluruh kerabat dan siapapun yang sudah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung semoga diberi kemudahan oleh Tuhan dalam menempuh perjalanan hidup. Amiiin.

Sembah sujud,
dari cucumu: Sutrisno Aji

10 Komentar:

saryadi nilan mengatakan... Reply Comment

inalilahi waina ilahi roziun,semoga amal dan ibadah beliau di terima di sisi Allah Swt.dan di tempatkan di antara 0rang-orang yang meriman,amin.salam love,peace and gaul.

Unknown mengatakan... Reply Comment

@saryadinilan: Terima kasih atas doanya :)

Unknown mengatakan... Reply Comment

turut berduka cita atas meninggalnya kakek dari Trisno aji,semoga amalnya di terima disisi allah SWT,dan yg di tinggalkannya idberi ketabahan dan kekuatan ,amin.

Belajar Photoshop mengatakan... Reply Comment

turut berbelasungkawa.. semoga diterima di siisi-Nya.. akang sekeluarga yang ditinggalkan di kuatkan :(

Unknown mengatakan... Reply Comment

@bopfive5, @Belajar Photoshop: terima kasih atas doanya ya.. jadi terharu dengan simpati kalian :)

BlueLov mengatakan... Reply Comment

semoga amal dan ibadahnya diterima oleh Allah SWT, dan ditempatkan di tempat yang paling baik ... disisiNya.

dan kluarga yang ditinggalkan tabah dalam menghadapi cobaan ini.

*setiap makhluk hidup pasti akan berpulang padaNya*

Unknown mengatakan... Reply Comment

@BlueLov: Thx bwt doanya ya :)

SetandanPisang mengatakan... Reply Comment

@BlueLov: Thx bwt doanya ya :)

SetandanPisang mengatakan... Reply Comment

@saryadinilan: Terima kasih atas doanya :)

saryadinilan mengatakan... Reply Comment

inalilahi waina ilahi roziun,semoga amal dan ibadah beliau di terima di sisi Allah Swt.dan di tempatkan di antara 0rang-orang yang meriman,amin.salam love,peace and gaul.

Posting Komentar

Bagi komentar anda, monggo...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms