Kelanjutan dari posting sebelumnya yang membahas tentang garwo (belahan jiwa) dalam konsep berkeluarga di Jawa.
Setelah sepasang suami istri masing-masing berikrar untuk menjalani hidup baru dan memasuki pintu gerbang kehidupan berkeluarga melalui perkawinan, maka secara batiniyah pun mereka merupakan pasangan hidup di dunia dan akhirat. Oleh karena itu campur tangan Tuhan ikut mengisi dan mendampingi setiap langkah yang dilalui.
Bukti yang dapat kita ketahui dalam sehari-hari seperti ketika ada seorang suami sedang jauh dari istrinya dan salah satu dari mereka mengalami masalah berat, maka salah satu dari pasangannya akan ikut merasakan masalah tersebut walaupun tidak secara langsung. Contoh yang sederhana, jika suami sedang mendapat musibah, biasanya sang istri merasa gelisah, walaupun saat itu sang istri tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan suaminya.
Hal-hal seperti itu terkadang kurang kita perhatikan, padahal itu merupakan perhatian dari Tuhan pada suami istri yang berjodoh. Bukankah kita sering mendengar bahwa jodoh ada di tangan Tuhan.
Dan karena adanya campur tangan Tuhan itu yang telah memasukan sebagian jiwa pasangannya sebagai separuh jiwanya supaya dalam kehidupan keluarga dapat saling mengisi, melengkapi dan memahami sehingga menemukan kebahagiaan lahir dan batin serta dapat menemukan jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
0 Komentar:
Posting Komentar
Bagi komentar anda, monggo...