Jumat, 10 Agustus 2012

Tarekat As-Seleb

gambar: ilustrasi fenomena penggemar menyambut sang idola.
Perubahan gaya hidup suatu kaum pada setiap jaman, tak lepas dari adanya sosok atau figure yang dijadikan panutan dalam menjalani kehidupannya.

Bila menilik pada masa yang telah dilalui, peradaban dari jaman berjaman mengalami perubahan yang terus berkembang. Mulai dari jaman para nabi hingga para penerusnya yang diyakini memiliki kelebihan dan mampu mengatasi  setiap permasalahan hidupnya. Dan mereka itu dijadikan tolak ukur dalam menanggapi setiap persoalan yang ada, tak kurang yang kemudian dijadikan suatu hukum yang berlaku.

Pada jaman sekarang ini, bagi seseorang yang memiliki personal branding yang kuat juga akan mampu membawa  dan mengajak penggemar atau pengikutnya untuk mengamini apapun yang dilakukan atau dijalaninya.

Seperti yang sering kita lihat dalam keseharian, kebanyakan orang sekarang ini lebih mempercayai, memilih, mengikuti dan meniru apa yang dilakukan oleh para selebritis, yang dalam hal ini karena memiliki personal branding yang kuat.

Namun yang kemudian menjadikan kekhawatiran adalah apabila fenomena yang terjadi pada masyarakat karena kurangnya ilmu dan krisis keteladanan, sehingga menyebabkan masyarakat mencari figure atau sosok selebritis yang dianggap sesuai dengan kehidupannya tanpa melakukan penyaringan terhadap trend atau gaya hidup yang salah kaprah, dan kemudian dijadikan acuan dalam setiap langkah hidupnya.

Seperti halnya yang pernah saya baca di salah satu artikel dari situs arrahmah.com, bahwa sekarang ini mazhab artis adalah mazhab yang terbesar di dunia.

Hemm.. tapi bukankah sekarang ini banyak selebritis yang menjadi ustadz?! Dan banyak juga ustadz yang menjadi selebritis. Terus yang kayak begitu gimana dong? Duh, Gusti paringono pitedah...


link: http://arrahmah.com/read/2012/06/27/21249-mazhab-artis-menjadi-tren-kehidupan-masyarakat-akhir-zaman.html

Published with Blogger-droid v2.0.6

2 Komentar:

Kang Tambi mengatakan... Reply Comment

Setiap insan normal memendam hasrat. Sehingga dalam rangka menyalurkan hasratnya seseorang memiliki ekspektasi atau harapan yang kuat pada suatu "keadaan" yang diyakini bisa memuaskan hasratnya sehingga hidupnya lebih bergairah... "Keadaan" itu rahasia Tuhan... Jika memang bernasib baik, maka orang itu ketemu "jalan yg lurus..."

Unknown mengatakan... Reply Comment

Saya setuju dg pendapat Kang Tambi, makasih udah ikut sharing :-)

Posting Komentar

Bagi komentar anda, monggo...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms