Minggu, 30 Juni 2013

Photo: Pameran Jakarta Monorel Di Monas

Memperingati HUT DKI yang ke 486 dengan tema 'Jakarta Baru, Jakarta Kita' berbagai kalangan ikut andil dalam memeriahkan acara tersebut. Termasuk dari BUMN yang ikut mengadakan pameran produknya pada peringatan hari jadi Jakarta yang diberi tema 'Dari BUMN Untuk Negeri, Karya Putra Bangsa' mempersembahkan Monorel INDONESIA. BUMN mengklaim, buatan asli dalam negeri ini yang akan digunakan sebagai moda transportasi di Jakarta tak kalah canggih dengan produk monorel luar negeri. Ilustrasi: stasiun monorail ilustrasi: Stasiun Pemberhentian Monorail photo dari dalam stasiun pemberhentian monorail Bagian depan (dashboard) monorail produk bumn Pengunjung pameran merasakan kenyamanan di dalam gerbong monorail Penumpang...

Sabtu, 22 Juni 2013

Apa Nama Monorail Di Jakarta?

Berasal dari kabar salah satu teman di jejaring sosial yang memberitahukan adanya kompetisi heboh dari PT Jakarta Monorail, kalau warga Jakarta diajak untuk berlomba memberi nama secara online pada alat transportasi masal berbentuk kereta rel tunggal atau biasa disebut monorail yang akan digunakan di Jakarta itu, aku pun penasaran. Merasa tertarik dengan ajakan itu, aku pun telusuri alamat web yang diberikan teman. Melalui www.jakartamonorail.com/kompetisi aku mencoba mencari tahu cara-cara dan ketentuan untuk mengikuti kompetisi tersebut. Ternyata, sudah banyak para kompetitor yang memberikan idenya untuk nama monorail Jakarta. Nah, sebelum aku melanjutkan proses untuk memberikan ide nama monorail pada web tersebut, aku mencoba...

Rabu, 19 Juni 2013

Juni Sebagai Bulannya Festival

Festival di Lapangan Monas Kemeriahan setiap tahun dibulan Juni memang telah menjadi fenomena tersendiri, khususnya dalam ajang festival. Entah itu festival yang bersifat kedaerahan, nasional, maupun festival yang bertaraf internasional. Seperti halnya kemeriahan yang ada di Jakarta demi menyambut HUT ke-486, telah digaungkan jauh-jauh hari, semenjak sebulan sebelum hari jadi Jakarta dengan diadakannya festival, seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ), Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) dan banyak lagi festival-festival lainnya yang mengisi kemeriahan ulang tahun Jakarta. Festival di Jakarta ini pun menjadi pusat perhatian masyarakat Jakarta khususnya dan wilayah lain pada umumnya, bukan hanya itu bahkan juga menjadi sorotan dari negara-negara...

Rabu, 12 Juni 2013

Singsingkan Lengan Bajumu

Pada umumnya, yang dimaksud singsingkan lengan baju adalah menggulung lengan baju sebagai bentuk ungkapan tekad dan keberanian untuk menggalang kekuatan secara maksimal untuk menolong diri sendiri dan orang lain disekitarnya. Ternyata, ungkapan tersebut memiliki sejarah dan nilai tinggi yang telah diajarkan oleh para pendahulu kita. Awal sejarah tidak ada yang tahu pasti, namun hal itu bisa diperhatikan dari model berpakaian orang-orang dahulu (zaman purba) yang mengenakan pakaiannya dengan cara melilitkan kain pada satu bahu (biasanya bahau kiri saja). Pakaian tersebut merupakan cikal bakal adanya istilah singsingkan lengan baju. pakaian jaman purba Pakaian yang hanya dililitkan pada bahu tersebut juga dapat kita liat dari...

Senin, 10 Juni 2013

Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin KJS

Beberapa hari lalu, saya bersama istri dan anak datang ke Puskesmas terdekat di wilayah Jakarta Timur untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Di puskesmas tersebut ternyata lumayan banyak pasien yang sedang antri untuk berobat dengan memanfaatkan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Sambil menunggu antrian, saya melihat-lihat isi papan pengumuman yang ada di Puskesmas tersebut. Nah, dari situ saya baru melihat beberapa lembar pengumuman yang memang sudah lama terpampang, tepatnya surat edaran dari Dinas Kesehatan DKI tanggal 22 November 2012 No.74/SE/2012 yang ditujukan kepada Puskesmas Kecamatan / Kelurahan perihal Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) KJS. Bagi warga DKI yang belum tahu, dalam surat edaran tersebut disebutkan, ternyata ada banyak...

Selasa, 04 Juni 2013

Sigaraning Nyowo (Belahan Jiwa) bag.2

Kelanjutan dari posting sebelumnya yang membahas tentang garwo (belahan jiwa) dalam konsep berkeluarga di Jawa. Setelah sepasang suami istri masing-masing berikrar untuk menjalani hidup baru dan memasuki pintu gerbang kehidupan berkeluarga melalui perkawinan, maka secara batiniyah pun mereka merupakan pasangan hidup di dunia dan akhirat. Oleh karena itu campur tangan Tuhan ikut mengisi dan mendampingi setiap langkah yang dilalui. Bukti yang dapat kita ketahui dalam sehari-hari seperti ketika ada seorang suami sedang jauh dari istrinya dan salah satu dari mereka mengalami masalah berat, maka salah satu dari pasangannya akan ikut merasakan masalah tersebut walaupun tidak secara langsung. Contoh yang sederhana, jika suami sedang mendapat...

Senin, 03 Juni 2013

Bisnis Ikut-Ikutan, Sekedar Bertahan Hidup

Menarik dan penuh inspirasi bila kita memperhatikan tips-tips yang disampaikan oleh Mas Jaya Setiabudi salah seorang mentor pelatihan entrepreneur yang kondang dengan buku TEPOK-nya (The Power of Kepepet). Seperti yang dituliskan di timeline facebook Jaya Yea kali ini, Mas J demikian panggilan akrabnya, membahas mengenai strategi dalam bisnis, berikut petikannya: "STRATEGI" "Memang awal kita bisnis untuk sekedar 'dapur ngepul', namun apakah kita akan puas sampai disitu?" "Untuk sekedar bertahan hidup, ikuti tren bisnis" "Untuk membuat lompatan finansial, ciptakan tren bisnis" "Mundurlah sejenak, carilah ide di pameran-pameran, training-training. Carilah mentor yang bisa membuka 'cakra' kreatifitas Anda." "Renungkan rumus ini:" "RENAME...

Minggu, 02 Juni 2013

Sigaraning Nyowo (Belahan Jiwa)

Di Jawa, seorang suami biasanya menyebut istrinya sebagai garwo, begitu pula sebaliknya, seorang istri juga menyebut suami sebagai garwo. Garwo adalah sebutan untuk istri atau suami yang dalam bahasa jawa merupakan kependekan dari kata sigaraning nyowo atau dalam bahasa indonesia diartikan belahan jiwa. Sebutan garwo dijadikan sebagai ungkapan setelah seorang laki-laki dan perempuan yang sebelumnya bercerai berai kemudian dipersatukan dalam ikatan suci yang disebut pernikahan agar saling melengkapi satu sama lain. Dalam ikatan suci, untuk saling melengkapi maka seorang suami akan dimasukan jiwa sang istri sebagai separuh jiwanya, begitu pula seorang istri dimasukan jiwa sang suami sebagai separuh jiwanya pada saat akad nikah, sehingga masing-masing saling memiliki separuh jiwa pasangannya...

Pages 381234 »
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms