Mungkin awalnya aku yang mencarimu,
Mungkin awalnya kamu yang mencariku,
Karena tanpa sadar kita telah menunggu lama,
Karena tanpa sadar kita telah mengenal sebelumnya.
Ketika waktu menjawab, kita dalam keadaan bimbang,
Ketika waktu menjawab, kita dalam keadaan ragu,
Karena kita memandang masa yang akan datang,
Karena kita memandang masa yang telah lalu,
Kemudian langkah itu perlahan mulai menapak,
Kemudian langkah itu terus maju merangkak,
Jalan pun nyata terbuka dan terarah,
Jalan pun nyata dan yakin tak salah,
Seolah ada yang mengarahkan,
Seolah ada yang memudahkan,
Jalan pun terlihat semakin terang,
Jalan pun terlihat semakin lapang,
Walau kerikil-kerikil kecil membuat kaki terasa pegal,
Walau rambu-rambu kadang sulit dipahami,
Tapi itu tak membuat kita terjegal,
Tapi itu kita anggap hiasan cerita yang alami.
bersambung...
Mungkin awalnya kamu yang mencariku,
Karena tanpa sadar kita telah menunggu lama,
Karena tanpa sadar kita telah mengenal sebelumnya.
Ketika waktu menjawab, kita dalam keadaan bimbang,
Ketika waktu menjawab, kita dalam keadaan ragu,
Karena kita memandang masa yang akan datang,
Karena kita memandang masa yang telah lalu,
Kemudian langkah itu perlahan mulai menapak,
Kemudian langkah itu terus maju merangkak,
Jalan pun nyata terbuka dan terarah,
Jalan pun nyata dan yakin tak salah,
Seolah ada yang mengarahkan,
Seolah ada yang memudahkan,
Jalan pun terlihat semakin terang,
Jalan pun terlihat semakin lapang,
Walau kerikil-kerikil kecil membuat kaki terasa pegal,
Walau rambu-rambu kadang sulit dipahami,
Tapi itu tak membuat kita terjegal,
Tapi itu kita anggap hiasan cerita yang alami.
bersambung...
0 Komentar:
Posting Komentar
Bagi komentar anda, monggo...