Hal yang sering kita abaikan
adalah ketika ada orang lain di samping kita, tetapi kita lebih sibuk dengan
hal lain yang mungkin tidak ada hubungannya dengan orang yang di samping kita. Itu
sering terjadi kadang tanpa kita sadari. Yang jauh terasa dekat, tetapi yang
dekat tak terlihat.
Contoh yang sekarang ini sering
terlihat adalah ketika kita sedang berkumpul bersama teman atau orang lain
dalam satu tempat tetapi pandangan kita sibuk dengan gadget yang ditangan.
Dan yang lebih parah lagi adalah
ketika kita sedang berkumpul dengan keluarga di rumah, tetapi malah sibuk
dengan hape masing-masing.
Bukankah salah satu cara
menghargai dan menghormati orang di sekeliling kita adalah dengan cara memberi
anggapan bahwa orang yang berada di samping kita itu adalah yang terpenting? dalam istilah jawa 'nguwongke' atau memanusiakan.
Mungkin hal itu terlihat seperti permasalahan yang sepele.
Aku pernah membaca tulisan dari hasil diskusi dengan nara sumber Pdt. Dr. Paul Gunadi yang bertema "Belajar Menghargai Orang Lain". Dalam diskusi tersebut Sang Pendeta memberikan pandangan, orang-orang yang tidak bisa menghargai orang lain itu karena dia menetapkan standar kehidupan dirinya di awan.
"... Dia selalu menaruh standar yang tidak mungkin. Nah, kalau saja dia mau
belajar memfokuskan pada yang kecil, orang ini berubah, orang ini
berbuat baik, orang ini bisa memikirkan ini, ya turunlah, mendaratlah,
menjejakkan kaki di bumi ini. Barulah dia bisa melihat perbuatan positif
yang orang lain lakukan meskipun di mata dia itu kecil".
"... Orang-orang ini memang tidak bisa begitu masuk menyelami jiwa orang,
hati orang dan mencoba melihatnya dari sisi hati orang itu. ... Dalam relasi yang renggang kita
tidak berkesempatan belajar menyelami hati orang lain."
Aku setuju dengan pandangan beliau, jika kita menganggap yang disamping kita juga adalah masalah kecil, maka kita tidak akan pernah bisa menghargai orang lain. Begitu nggak sih?
Padahal kita paham, apabila kita sedang memiliki masalah atau mendapati musibah yang akan membatu kita pertama kali saat itu adalah orang terdekat dengan kita.
sumber:
http://www.telaga.org/audio/menghargai_orang_lain
0 Komentar:
Posting Komentar
Bagi komentar anda, monggo...