Jumat, 21 September 2012

Jajanan di Sekolah

Malam itu anakku menangis tidak seperti biasanya, merintih sambil tangannya terus memegangi pipi. Anakku sakit gigi, ada lubang di gigi gerahamnya yang menyebabkan badannya panas, ditambah juga tenggorokannya sakit dengan amandel yang membengkak.

Melihat hal itu, segera aku carikan obat untuk mengurangi rasa sakit yang sedang dideritanya.

Aku sempat terkejut, selama ini aku selalu rewel pada anakku supaya mengurangi jajan dan menggosok gigi setiap kali sehabis memakan jajanan, seperti; permen, coklat, es krim dan makanan ringan lainnya yang suka dibeli dari pedagang yang sering keliling lewat depan rumah. Tapi kalau beli jajanannya di sekolah?

Ya, kalau beli jajanannya di sekolah memang kami kurang bisa control. Terkadang aku juga jengkel kalau melihat ada pedagang jajanan untuk anak-anak yang tidak memperhatikan kadar gizi atau nutrisi pada makanan yang dijualnya. Jajanan seperti itu masih banyak dijumpai di kantin sekolah.

Berbeda sewaktu aku dulu sekolah SD, cukup dengan uang 25 (dua puluh lima) rupiah saja aku sudah bisa mendapatkan 2 bakwan plus satu lontong, yang jelas itu makanan yang sehat. Sangat jauh memang bila dibandingkan dengan nilai uang dan mutu jajanan sekarang ini.

Aku sedang browsing tentang jajanan yang baik untuk anak-anak ketika kemudian menemukan berita tentang adanya program “Chef goes to school”. Program yang dikembangkan oleh Philips dari ide-ide orang tua yang khawatir soal makanan dan minuman yang biasa  dibeli di sekolah.

Program yang dilahirkan dari ide Bunga Sirait, pemenang The ‘+’ Project untuk kategori hidup sehat, sedang merealisasikan dalam bentuk pelatihan gizi dan memasak di sekolah-sekolah. "Banyak orang tua, termasuk saya, sering khawatir tentang makanan dan minuman yang bisa dan biasa dibeli di sekolah, saya berpendapat bahwa program yang mendorong penyediaan  makanan bergizi perlu diadakan di sekolah" kata Bunga.

Aku tentu menyambut gembira dengan adanya program itu, semoga nanti di sekolah anakku juga diadakan pelatihan itu.




0 Komentar:

Posting Komentar

Bagi komentar anda, monggo...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms