Kamis, 11 Agustus 2011

Ada Apa Dibalik Bhinneka Tunggal Ika (bag.2)


Bhinneka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui, namun untuk memahaminya terkadang masih terasa sulit, apalagi mengakuinya. Ada ungkapan yang menyatakan "perbedaan adalah rahmat" dan inipun terkadang menjadi bahan perdebatan.

Matahari dan bulan itu berbeda akan tetapi saling menerangi bumi, siang dan malam itu berbeda tetapi saling melengkapi hari, laki-laki dan perempuan beda tapi saling mengisi dalam kehidupan, salah dan benar, baik dan buruk yang Tuhan ciptakan tentu tidak dapat disangkal, lalu mengapa Tuhan ciptakan itu semua? Apabila perbedaan itu seharusnya tidak perlu ada, apakah kemudian kita berpikir bagaimana sebaiknya Tuhan?
Mengakui perbedaan terkadang terasa sulit seperti halnya mengakui kebenaran orang lain daripada melihat sisi salahnya.
"Apabila perbedaan itu seharusnya tidak perlu ada, apakah kemudian kita berpikir bagaimana sebaiknya Tuhan?"
Tangan dan kaki, telinga dan mata, yang kanan dan kiri memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda tetapi saling menyempurnakan bentuk manusia itu secara utuh.
Ketika dalam satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya masing-masing memiliki perbedaan pendapat apakah itu tidak boleh? dan apabila si anak memiliki keinginan yang bertentangan dengan orang tuanya apakah kemudian menjadikan terputusnya hubungan darah?

Kemudian apabila alam semesta yang beraneka ragam ini tercipta karena adanya hubungan Tuhan dengan ciptaan-Nya, apakah akan menjadikan putusnya hubungan, apabila ciptaan tidak mengakui penciptanya?

Perbedaan adalah kenyataan yang tidak bisa terelakan lagi, mulai dalam diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara atau dunia.
Jika kita perhatikan malam yang digantikan siang, ini berjalan selaras tidak saling mendahului tentu terasa sempurna hari yang terlewati, oleh karena keselarasan itu maka dalam pertemuan malam dengan siang terlahir fajar yang indah, begitu pula siang yang digantikan malam tercipta senja yang penuh misteri, hal itu terwujud karena adanya keselarasan alam yang berbeda tetapi bersatu menciptakan hari.
Lalu bagaimana dengan perbedaan diantara kita, apakah bisa berjalan selaras agar tercipta kedamaian?
"siang yang digantikan malam tercipta senja yang penuh misteri, hal itu terwujud karena adanya keselarasan alam yang berbeda tetapi bersatu menciptakan hari"
Para pendiri bangsa Indonesia terdahulu tentu memiliki harapan yang sangat besar dengan menjadikan kalimat "BHINNEKA TUNGGAL IKA" ini sebagai simbolis Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan memahami arti dan makna yang terkandung didalamnya serta dengan mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari diri sendiri, berharap bangsa ini berjalan dengan selaras dan tumbuh menjadi bangsa yang besar.

40 Komentar:

tirta darmantio mengatakan... Reply Comment

salam kenal,, gue suka sama paragraf terakhir :D mampir2 juga ya ke http://tirtadarmantio.blogspot.com dan d follback ya.

Tambiseptono mengatakan... Reply Comment

Bhinneka tunggal ika itu gambaran sebuah persatuan dalam satu tujuan. Jadi klu-nua adalah mencapai tujuan. Jadi ya pas kalo dibilang perbedaan itu rahmat. Anggota badan yang kiri dan yang kanan masing-masing memiliki fungsi untuk mencapai tujuan si empunya. Bisa juga disebut berjamaah.

Bayu Hidayat mengatakan... Reply Comment

"bangsa ini berjalan dengan selaras dan tumbuh menjadi bangsa yang besar" amin ya robbal alamin. semoga semua bisa mewujutkannya.

iam mengatakan... Reply Comment

Mudah2an cita-cita tercapai ya, cita-cita bangsa ini :D

yadi mengatakan... Reply Comment

berbeda-beda tetapi satu,love,peace and gaul.

Putri mengatakan... Reply Comment

cita-cita mulia Negeri tercinta.
:)

seneng juga bisa bawa nama negeri Bhineka Tungga ini ke Negeri orang..
:)

Muhammad Affip mengatakan... Reply Comment

aku berbeda dengan anda, tapi bisa sama-sama online. pokoknya dunia ini isinya beda-beda, tapi tetep hidup bareng

Muhammad Affip mengatakan... Reply Comment

laki perempuan beda tapi kalo menyatu jadi enak

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

ok, siip.. salam kenal balik buat mas Tirta Darmantio

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

berjamaah pada satu tujuan :)

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

mari kita wujudkan! mulai dari diri sendiri :)

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

Amiin..

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

salam-salam-salim...

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

pastinya put.. kita harus bangga pada negeri sendiri, terlepas dari kontroversi kita bangun negeri yang selaras :)

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

hahahaha.... bisaaa...

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

yang penting saling menumbuhkan keselarasan :)

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

perbedaan tak bisa dipungkiri, tapi kita sama2 makhluk Tuhan :)

bopfive5 mengatakan... Reply Comment

wah indah bnget arti binika tunggal ika ,jika di tulis ama seorang calon penulis terkenal he3..
@Muhammad Affip-setuju jd enaknya he3..

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

sayangnya aku bukan penulis terkenal itu hehehe

Belajar Photoshop mengatakan... Reply Comment

harmonisasi tercipta karena adanya perbedaan.. suara satu tanpa suara dua gag akan indah.. justru karena perbedaan suara itulah makanya di sebut harmonisasi.. asal berjalan beriringan dan gag saling tabrak.. begitu juga manusia :)

iam mengatakan... Reply Comment

Amiin dan blogwalking, hehe :p

Alief Suhanto49 mengatakan... Reply Comment

Ya. Memang benar, seharusnya dgn adanya pebedaan kita harus menyingkapi dgn baik. Tapi kenyataan sekarang ini lain, perbedaan itu dijadikan permusuhan dan balas dendam. apakah pendiri bangsa yg terdahulu itu salah, membuat BHINEKA TUNGGAL IKA. Kita ini sebetulnya sdh kuwalat dgn para pendiri bangsa yg terdahulu akan tetapi tdk menyadari akan hal itu. E e e ..... Sekarang ini perbedaan dijadiakan persaingan ya itu korupsi kolusi dan nipotisme. Dalam artian perbedaan UBTUNG dn RUGI.

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

betul broth.. saling mengisi dan melengkapi :)

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

Perbedaan untung dan rugi ya? hemm.. semestinya memang negara ini bukan barang dagangan :)

Merliza mengatakan... Reply Comment

setuju mas.. tapi baiknya.. mari kita mulai dari diri kita sendiri ya kan mas :)

Anisayu Nastutik mengatakan... Reply Comment

kalo kita sama2 orang Indonesia, dihadapan Tuhan jelas beda karna amal ibadah yg membedakannya hehehe
artikel yg menarik... :)

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

Ayo, mari :)

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

bukan hanya dihadapan TUHAN, di dalam keluarga saja bisa beda hehehe.. :D
thanks to mba Anisayu

Cs mengatakan... Reply Comment

nice...salam kenal...

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

CS ini nama lengkapnya siapa ya?
kenalkan saya Trisnoaji :)

bopfive5 mengatakan... Reply Comment

perbedaan bukan pemisah tp prbedaan itu menyatukan kita dan menguatkn kita seperti kaki tangan dan anggota tubuh yg lainnya ,mungkin sperti itu ya harapan kt semua

gajah_pesing mengatakan... Reply Comment

Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia

Catatan Kecilku mengatakan... Reply Comment

Aku bangga dengan bangsa kita yg terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat dll... tapi tetap dapat menyatu sebagai bangsa Indonesia

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

MERDEKA!!!

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

Kebanggaan yg tidak dimiliki semua bangsa :)

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

Yupzz.. like that!

Meta Tag SEO Friendly mengatakan... Reply Comment

aku bangga dengan bangsa kita, walau Berbeda-beda Tetapi, Tetap Satu Jua

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

Setujuuu dengan Mas Deni :)

Fahmimuttaqiin mengatakan... Reply Comment

kalo menurutku pada dasarnya perbedaan itu hanya hasil dari pemikiran manusia, karena memang tidak ada perbedaan.. matahari bulan bintang manusia alam, semuanya sama, sama-sama hanya Ciptaan, sama sama berasal dari satu titik...

adanya pemikiran perbedaan pun hanya untuk ditingkatan pemikiran manusia untuk lebih mempermudah mempelajari ciptaan Tuhan itu sendiri..

so, buat apa memperkeruh sesuatu dengan perbedaan?

terkait dengan bhineka tunggal ika sebenarnya saya ingin bertanya, dari bahasa apa ya kata2 itu? apakah memang itu berasal dari bahasa Jawa Kuno? apakah sama dengan bahasa Jawa yang ada saat ini? karena saya baru menemukan kalo aksara Jawa ternyata hanya terdiri dari 3 huruf saja, yaitu alif, lam, dan ha.. :)
silahkan menyimpulkan sendiri.. hehe..

Trisnoaji mengatakan... Reply Comment

Memang sangat menarik bila memahami makna dan tujuan dari adanya penciptaan, termasuk penciptaan manusia yang diberi kelebihan akal fikir.

Mengenai asal usul bahasa dari kata "Bhinneka" kebanyakan orang sekarang akan menganggap itu bahasa "jawa kuno", tapi bagi orang jawa kuno/terdahulu tidak menganggap demikian, silahkan menyimpulkan sendiri.. hehe..

Sedang mengenai huruf jawa saya pernah menuliskan pada postingan sebelumnya, di
http://www.setandanpisang.com/2011/04/gods-handwriting.html - silahkan dibaca.

Terima kasih atas komentarnya, ini penuh pelajaran buat saya :)

Posting Komentar

Bagi komentar anda, monggo...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms