Jumat, 27 Juli 2012

Kajenge Wong Lare (Biarlah Masih Anak-anak)

gambar: razia tempe dan tahu
Ada suatu cerita, seorang anak meminta dibelikan mainan baru, karena mainan lamanya sudah usang. Kepada orang tuanya, dia meminta dengan merengek dan memaksa bahkan mengancam dengan cara menghancurkan mainan lamanya, supaya digantikan dengan mainan yang baru.

Bagaimana menurutmu?

Sebagian yang lain tentu ada yang iba kepada sang anak, sebagian yang lain ada yang simpati dengan orang tuanya. Namun ada juga yang berfikir dan menanggapi "kajenge wong lare, sing rumongso tuo ngalah" (Biarlah masih anak-anak, orang tua yang mestinya mengalah).

Maksud kajenge wong lare adalah memaklumi keadaan, sikap dan mental anak-anak yang belum memiliki pemikiran dewasa.

Lalu bagaimana dengan demo-demo yang menuntut suatu perubahan dengan cara menghancurkan, merobohkan, membakar dan melakukan hal yang anarkis lainnya? Dengan kata lain, mencoba memberi penekanan agar tuntutannya dikabulkan. Tapi kadang sikapnya justru merugikan diri sendiri dan orang lain.

Dan memang kenyataan sekarang ini, tidak hanya anak-anak yang berkelakuan seperti itu, orangnya mungkin sudah tua-tua tapi sikapnya kekanak-kanakan.

Lalu sebaiknya gimana?

0 Komentar:

Posting Komentar

Bagi komentar anda, monggo...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms